Manfaat Rencana Bisnis (Business Plan)
Rencana bisnis (Business Plan) merupakan sebuah pernyataan
formal serta tertulis tentang berbagai tujuan dari sebuah usaha atau bisnis
sekaligus cara mencapai tujuan bisnis tersebut. Kenyataannya tidak sedikit
orang yang gagal dalam membuat sebuah perencanaan bisnis (business plan) saat
akan menjalankan sebuah bisnis. Bahkan beberapa orang juga meyakini yang
terpenting dari bisnis adalah jalankan bisnisnya saja. Setujukah Anda ketika mendengar
pernyataan yang semacam ini?
Memang di dalam berbisnis yang penting di
jalankan saja. Tetapi ketika Anda berjalan tanpa adanya rencana merupakan
perbuatan yang dinilai sangat kurang bijak. Apakah dengan cara membuat sebuah rencana
usaha atau bisnis akan dapat menggaransi bahwa bisnis yang Anda jalankan akan
sukses di kemudian hari? Tentu saja dalam hal ini tidak ada kepastian. Jika
demikian, mengapa Anda haruslah membuat business plan padahal belum tentu akan
sukses? Berikut beberapa alasan mengapa Anda membutuhkan sebuah rencana di
dalam bisnis.
Blue Print
Business plan dari bisnis Anda dapat dijadikan
sebagai blue print dari usaha yang Anda jalankan. Di sebuah perusahaan yang
akan Anda buat memiliki tujuan atau visi apa? Lalu bagaimana cara untuk
mencapai tujuan bisnis tersebut? Siapa saja yang akan menjadi anggota dari tim
yang terlibat? Kapan bisnis Anda dapat memulai untuk memenuhi tujuannya?
Berikut merupakan 8 hal penting dari sebuah
perencanaan bisnis (business plan):
·
Terdapat
kejelasan mengenai apa yang nantinya akan Anda kerjakan.
·
Mengenal
strategi dan struktur perusahaan.
·
Mendapatkan
penjelasan yang detail mengenai pasar.
·
Mengetahui
cara dalam memasarkan sebuah bisnis.
·
Menggali
ide-ide atau pemikiran awal sebuah bisnis.
·
Menguji
coba perhitungan bisnis.
·
Mempertajam
sistem operasional.
·
Mengenal
munculnya pesaing yang ada.
Sumber pendanaan
Sumber pendanaan bisnis dari pihak ketiga
misalnya seperti perbankan, modal ventura atau investor membutuhkan dokumen
tertulis guna mengetahui bisnis yang akan dijalankannya. Oleh karena itu,
tantangan pertama bagi seorang calon entrepreneur yaitu membuat sebuah business
plan dari bisnis Anda yang benar-benar menjual. Akan tetapi jangan sampai
perencanaan bisnis yang Anda buat itu terlalu berlebihan di dalam menjual
produk atau jasa dari bisnis Anda.
Ada begitu banyak versi yang turut menjelaskan
tentang bisnis serta rencana bisnis.
Dimana di salah satu versi tersebut merupakan pendapat dari seorang Garret
Sutton (pakar hukum bisnis dan juga penulis dari buku The ABC’s of Writing
Winning Business Plan) menyebutkan bahwa sebuah bisnis merupakan sebuah
rencana, bukan sebuah produk ataupun prosedur. Maka dari itu perencanaan bisnis
harus mampu menjawab tiga pertanyaan penting untuk kreditur atau investor
yaitu:
1. Apakah
saya mampu menghasilkan uang dengan cara melakukan investasi di bisnis ini?
Dari pertanyaan ini Anda ingin berusaha untuk meyakinkan kepada kreditur atau
investor tentang adanya resiko dan juga imbal hasil jika mereka memutuskan
untuk berinvestasi pada bisnis yang akan atau sudah Anda jalankan.
2.
Apakah
saya mengerti dan menyukai bisnis yang saya gunakan sebagai ladang investasi
ini?
3.
Apakah
saya sudah mempercayai orang-orang yang berjalan di tempat Anda berinvestasi?
Berkomunikasi dengan pemilik-pemilik saham
Bisa jadi di dalam sebuah bisnis yang Anda
buat, nantinya akan melibatkan sejumlah pihak. Misalnya saja terdapat sejumlah
rekan bisnis. Oleh karena itu business plan yang sudah Anda susun dapat juga
Anda gunakan untuk memberikan sebuah persepsi yang sama tentang bisnis. Dengan
demikian maka Anda bersama dengan rekan satu bisnis lainnya tetap akan sejalan.
No comments: