5 Penyebab Ruam Popok yang Perlu Anda Hindari

Bayi bisa mengalami peradangan kulit akibat pemakaian popok yang salah. Peradangan kulit akibat popok tersebut dikenal dengan istilah ruam popok atau diaper rash. Sebenarnya, Anda bisa menghindari ruam pada bayi jika menghindari penyebabnya. Simak artikel ini sampai selesai untuk mengetahui penyebab ruam akibat popok. 

5 Penyebab Ruam Popok

Langsung saja, berikut ini penyebab diaper rash atau ruam akibat popok yang paling umum:

1. Iritasi Karena Urin dan Feses

Penyebab munculnya ruam pada bayi yang pertama yaitu iritasi karena urin dan feses. Urin dan feses tentu saja penuh dengan bakteri yang bisa menginfeksi kulit. Biasanya, ruam karena iritasi ini terjadi ketika Anda jarang mengganti popok Si Kecil.

2. Infeksi Bakteri dan Jamur

Bayi memiliki kulit yang masih sangat sensitif. Oleh sebab itu, sangat rawan ketika terkena bakteri dan jamur. Popok yang lembab akibat urin atau feses menimbulkan bakteri dan jamur. Karena hal itu pula, Anda wajib mengganti popok bayi secara rutin.

3. Popok yang Terlalu Ketat

Siapa sangka, ukuran popok yang salah juga menjadi salah satu penyebab diaper rash atau ruam. Saat popok terlalu ketat, maka kulit akan lebih mudah kontak dengan urin atau feses. Selain itu, popok ketat tidak ada sirkulasi udaranya. Jadi, risiko munculnya ruam pun akan semakin tinggi. 

4. Gesekan Antara Popok dan Kulit

Popok yang sering menggesek kulit bayi akan memunculkan iritasi. Biasanya gesekan tersebut terjadi pada ujung popok misalnya paha, selangkangan, atau pinggang. Cari popok yang tepat untuk meminimalisir gesekan.

5. Reaksi Alergi

Penyebab ruam yang terakhir yaitu reaksi alergi. Ada beberapa bahan yang bisa menimbulkan ruam ketika dipakai bayi. Contohnya tisu bayi, sabun, pewangi, dan lain sebagainya. Bahan-bahan tersebut biasanya digunakan saat bayi mengganti popok.

Itulah pembahasan mengenai penyebab ruam popok atau diaper rash. Salah satu cara mencegah terjadinya ruam yaitu dengan memilih popok untuk bayi yang tepat. MAKUKU SAP Diapers memiliki permukaan rongga udara untuk meminimalisir kontak dengan kulit bayi. Jadi, Si Kecil bisa terhindar dari ruam. Selain itu, teknologi tersebut juga membuat sirkulasi popok lebih baik sehingga tidak akan lembab.